RIO DE JANIERO – Seorang bocah tanpa kaki asal Brasil bernama Gabriel Muniz diundang oleh Barcelona untuk berlatih di akademi Barcelona. Gabriel juga akan diberi kesempatan bertemu idolanya, Lionel Messi.
Gabriel terkenal di sekolahnya sebagai anak yang istimewa, dan nama bocah berusia 11 tahun ini kian menjulang ketika dia diberi kesempatan menunjukkan kebolehannya mengolah bola di salah satu stasiun televisi Brasil.
Dari situlah Barcelona mengetahui bakat Gabriel, yang sejak lahir tidak memiliki kaki itu. Setelah melihat aksi Gabriel, pihak Blaugrana ingin dia menunjukkan keahliannya dan bertemu Messi.
Ibunda Gabriel sangat senang mendengar kabar Barcelona akan memberi kesempatan anaknya untuk unjuk kebolehan dan mengatakan bangga dengan kekurangan fisik yang dimiliki anaknya, Barcelona tetap memberikan perhatian.
Gabriel sendiri lahir dari keluarga yang sangat miskin dan mereka tak mampu untuk membiayai perawatan untuk kaki Gabriel. Dengan kesempatan yang diberikan Barcelona, ibunda Gabriel berharap kaki Gabriel mendapat perawatan dan berkembang menjadi pesepakbola profesional.
"Dia mulai berjalan sebelum dia berumur satu tahun. Kami terus mengawasinya agar dia tidak jatuh, tapi dia tidak pernah jatuh,” ujar ibunda Gabriel, seperti dilansir The Sun, Rabu (29/8/2012).
Sementara itu, guru olahraga Gabriel di sekolah, Jose Lopes memuji salah satu siswa kesayangannya tersebut. Dia mengatakan, Gabriel membuktikan kepada semua orang, kekurangan tidak menjadikannya berada di belakang.
"Cacat hanya ada di dalam kepala kita dan dia membuktikan kepada semua orang, dia menantang norma-norma sosial,” kata Jose Lopes.
"Ketika dia tiba di sana (akademi Barcelona di Rio de Janiero), tidak ada yang percaya kepadanya. Tapi, dia membuktikan kepada semua orang di sana dan dia bisa berhadapan satu lawan satu dengan anak lain di lapangan,” terangnya.
Gabriel akan pergi ke Spanyol pada bulan September untuk menampilkan bakatnya di Barcelona dan berharap dia mampu mengesankan semua orang dengan keahliannya. Bukan tidak mungkin, dengan adanya fenomena Gabriel, kebijakan Paralympics di cabang olahraga sepakbola dengan tanpa memainkan sebelas orang dalam satu tim bisa berubah.
"Sampai hari ini tidak ada Paralympics dengan 11 pemain dalam satu tim sepakbola, namun Gabriel menunjukkan hal ini harus berubah, karena dia ingin bermain 11 lawan 11,” pungkas sang guru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar